Surabaya, 13 September 2025 – Komunitas Literat Muda (KLM)
mengadakan kegiatan tour ke kediaman Ketua Program Studi Ilmu al-Qur’an
dan Tafsir, Dr. Fejrian Yazdajird Iwanebel, dengan tujuan menambah pengalaman
sekaligus memperluas wawasan di dunia kepenulisan. Kegiatan ini mengusung tema “Dari
Literasi hingga Menjadi Editor in Chief Jurnal Mutawatir: Kisah Inspiratif
Perjalanan Ilmiah Dr. Fejrian Yazdajird Iwanebel.”Acara diikuti oleh
sekitar oleh anggota KLM dan didampingi oleh pembina KLM, Ibu Wildah Nurul
Islami, M.Th.I. Para peserta berkumpul di halte UIN Sunan Ampel pada pukul
09.00 WIB, lalu berangkat menuju lokasi pada pukul 09.30 WIB. Sesampainya di
kediaman, rombongan disambut hangat oleh Dr. Fejrian beserta keluarga.
Para peserta dipersilakan menikmati hidangan yang telah disajikan
sambil berbincang santai. Kegiatan dibuka oleh Ibu Wildah Nurul Islami dengan
sambutan. Beliau memperkenalkan Komunitas Literat Muda sebagai wadah
pengembangan literasi di kalangan mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.
Dalam sambutannya, beliau juga meminta Dr. Fejrian untuk memberikan motivasi
agar anggota KLM lebih bersemangat dalam membaca dan menulis.
Memulai kisah perjalanan akademiknya, Dr. Fejrian bercerita bahwa
setelah lulus Sekolah Dasar, beliau melanjutkan pendidikan di SMP Takhaṣṣuṣ
al-Qur’an sekaligus menjadi santri di Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah Wonosobo.
Di masa itu, beliau ditempa dengan kesungguhan belajar dan gaya hidup
sederhana. Setelah menuntaskan pendidikan di Wonosobo, beliau melanjutkan ke
MAPK Denanyar Jombang, sebuah madrasah unggulan Kemenag yang digagas oleh
Menteri Agama RI era 90-an, H. Munawir Sjadzali. Namun, hanya satu tahun beliau
bersekolah di sana, sebelum kemudian pindah ke MAPK Solo dan menempuh
pendidikan selama dua tahun.
Cita-cita untuk melanjutkan studi ke Mesir sempat beliau
rencanakan. Akan tetapi, demi baktinya kepada kedua orang tua, beliau
mengurungkan niat tersebut. Hal itu tidak membuat semangatnya surut. Pada
jenjang S1, beliau menempuh studi di UIN Walisongo Semarang, lalu melanjutkan
Magister dan Doktoral di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sambil menjadi santri
di Krapyak. Perjalanan akademiknya semakin l ketika pada tahun 2015 beliau
mendapatkan undangan ke Jerman. Kesempatan tersebut beliau manfaatkan
sebaik-baiknya, sekaligus menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing sebagai
bekal menempuh pendidikan ke luar negeri.
Dalam kesempatan ini, Dr. Fejrian juga membagikan tips konsistensi
menulis. Menurutnya, kebiasaan menulis dapat dibangun dengan melatih diri
menulis minimal satu halaman setiap hari. Melalui kegiatan inspiratif ini,
diharapkan anggota Komunitas Literat Muda semakin termotivasi untuk mengasah
potensi diri, konsisten menulis, dan terus berproses dalam meraih cita-cita
